Pagi hari diakhir minggu. Saat yang pantas disyukuri bila sekarang ini kamu masih guling-guling di atas kasur empukmu. Tidak harus cepat-cepat mandi dan pergi kerja saat kantormu cuman mengaplikasikan mekanisme 5 hari kerja saja.

“Ini hari ingin ngapain, ya? Mending kelarin kamar, jalanan, atau tidur saja sepanjang hari?”

Kemungkinan, pertanyaan jenis itu yang ada pada kepalamu. Hal bagaimana kamu akan nikmati dan menandaskan waktu di liburan akhir pekanmu. Kasus yang simpel apabila kamu juga tengah merasainya, yakinlah jika kamu masuk kelompok beberapa orang yang mujur.

Ya, mujur sebab apa yang kamu pikir tidak akan berapa melelahkan, pemikiran, dan emosimu. Sesaat ini hari, pagi hari ini, saya malah sedang belingsatan menyikapi beberapa pertanyaan yang penuhi kepalaku sendiri;

“Mengapa ini hari saya masih bangun dengan keadaan yang tidak berbeda jauh dari hari-hari awalnya? Tidakkah di umur yang saat ini minimal saya bisa punyai kehidupan yang semakin dapat membuatku berbangga?

Tanpa pekerjaan yang prospektif, kendaraan individu, rumah dambaan, sampai seorang pengiring hidup mimpi – apa kekhawatiran yang pagi hari ini saya rasakan kedengar terlalu berlebih?”

saat kita begitu repot meresahkan keesokan hari lewat imgarcade.com

Entahlah salah atau benar, tetapi kemungkinan ada beberapa orang rasakan kegundahan yang serupa. Sadar atau mungkin tidak, kita dibesarkan dan terdidik selalu untuk pikirkan beberapa hal yang akan berlangsung di hari esok. Ayah atau ibu kelihatannya tidak capek merapal kalimat seperti ini;

“Sekolah yang rajin ya, Nak! Agar pandai dan bisa saja orang berhasil nanti.”

atau kalimat ini yang mereka dengungkan waktu kamu akan masuk perguruan tinggi,

error: Content is protected !!